Selamat datang di Blog Agribisnis dan AgroIndustries plant

Perkembangan pola agribisnis terhadap komoditas buah naga superRED/hylocereus Costaricensis di pulau jawa saat ini sangat besar, sehingga mendorong kami untuk " Mengembangkan agribisnis melalui pemanfaatan teknologi tepat guna untuk meningkatkan pendapatan dari hasil pertanian serta menjadi petani modern sekaligus supplier (gardener and Supplier) dari produk yang dihasilkan" dan "Membangun sebuah agroindustries plant yang nanti nya menjadi solusi over kapasitif buah segar yang kemudian diproduksi dan didistribusikan dalam bentuk produk minuman dan makanan olahan berbahan baku buah naga jenis SuperRED dengan segment market seluruh indonesia"

Rabu, 20 Januari 2010

Analisa Break event poin budidaya Buah Naga

Peluang Usaha agribisnis komoditas buah naga ini kemungkinan berhasil nya cukup besar. Pola tanam sekali tanam tidak mengganti bibit lagi menjadi faktor utama modal kembali/BEP. sebagai contoh: analisa pengeluaran modal dan input untuk penanaman 1000m2. Dalam 1000m2 terdapat kurang lebih 200 tiang pilardan 800 batang bibit, dengan modal rata2 awal 35 juta - 40 juta.

Analisa Perhitungan: 1000m2
1 tiang pilar = 4 bibit
1 bibit = minima; tahun pertama = 2 kg
800 bibit = 1600 kg = 1.6 ton
harga minimal buah segar sekarang rata2 = Rp. 15000,-/kg
maka : 1600*Rp.15000,- =Rp. 24.000.000,-/tahun pertama

tahun kedua, 1 pilar mampu menghasilkan minimal 40 kg
200 pilar*40kg = 8000 kg
maka : 8000* Rp.15.000 =120.000.000,-

tahun ketiga rata2 1 pilar minimal 40 kg
200*Rp. Rp. 15.000,- = Rp. 300.000.000,-

itu artinya BEP budidaya buah naga adalah pada tahun kedua.


---menurut analisa CV. Wana Bekti Handayani---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

selamat datang di Wana Bekti Handayani GROUP